Sunday, September 23, 2012

Menikmati Alam Tanpa Merusak Lingkungan



Tahun lalu majalah Time menulis berita mengenai pencemaran sampah yang membuat pulau Bali tak lagi indah. Salah satu penyebabnya adalah perilaku wisatawan yang tidak turut menjaga lingkungan.
Perilaku turis yang tidak ramah lingkungan ini ternyata tidak hanya terjadi di Indonesia. Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Journal of Consumer Research bulan ini menyatakan, perilaku romantis manusia untuk kembali ke alam ini seringkali berdampak buruk terhadap lingkungan.
Robin Canniford dari University of Melbourne dan Avi Shankar dari University of Bath yang menyusun penelitian ini menyatakan, jika manusia atau konsumen menganggap alam hanya sebagai pelarian dari budaya mereka sehari-hari, mereka akan memercepat kerusakan lingkungan.
Hal ini karena konsumen menjadikan alam sebagai tempat bersembunyi dari hiruk pikuk perkotaan serta ketegangan sosial dan seringkali membawa perilaku buruk mereka saat mereka menikmati alam. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya aturan hukum dan komersial untuk melindungi lingkungan.
Contoh dari kesimpulan ini ada di Maldives yang dijuluki sebagai kepulauan surga. Banyak turis membuang sampah sembarangan, sedemikian banyaknya hingga mencemari seluruh kepulauan dan mengotori laut yang biru dan jernih. Di pantai Gold Coast, Australia, banyak peselancar yang menggunakan kekerasan untuk mengusir peselancar lain dari wilayah mereka sehingga polisi terpaksa turun tangan.
Dampak dari perilaku-perilaku buruk ini, banyak lokasi wisata yang saat ini membatasi jumlah pengunjung agar para wisatawan tetap bisa dengan tenang menikmati alam. Semua ini berujung pada semakin maraknya regulasi dan komersialisasi pariwisata.
Namun kedua peneliti juga menyatakan, kesadaran konsumen akan rentannya alam semakin meningkat. Mereka berupaya mengurangi kerusakan alam dengan membeli atau menggunakan teknologi yang ramah lingkungan.
Sehingga penelitian ini menyimpulkan, produsen dan penyedia jasa pariwisata bisa memanfaatkan peluang ini dengan menawarkan produk-produk dan peralatan ramah lingkungan yang membantu konsumen menikmati alam tanpa merusak lingkungan.
(diambil dari Redaksi Hijauku.com)

No comments: