Sunday, August 25, 2013

KESEIMBANGAN ALAM DALAM ISLAM

Semua sumber ajaran islam terutama Al-Qur'an memberikan dasar yang kuat pada ilmu alam dengan tujuan untuk memahami kehidupan. Al-Qur'an yang mengandung banyak ayat-ayat yang memerintahkan manusia untuk mempelajari alam-sistem tata surya, elemen-elemen bumi serta flora dan fauna. Tujuan sebenarnya dari perintah yang diulang-ulang dalam Al-Qur'an adalah untuk memberikan pemahaman yang menyeluruh tentang hakekat Allah SWT sebagai Sang Pencipta alam semesta. Tetapi yang ingin kami garis bawahi disini adalah bahwa penciptaan satwa memperoleh tempat yang menonjol dalam firman-firmanNya. Beberapa diantaranya adalah:
Dalam berbagai ayat,Al-Qur'an berbicara tentang proses penciptaan dan menyebutkan bahwa mahluk ciptaan Allah diciptakan berpasang-pasangan. Menurut kitab suci ini, tidak hanya kehidupan satwa, tetapi setiap jenis tumbuhan juga diciptakan berpasangan antara jantan dan betina.
Alqur'an yang telah ada sejak 14 abad yang lalu,  kitab suci ini merupakan sumber informasi ilmiah yang paling jelas. Ayat-ayat berikut menggaris bawahi poin yang sangat penting bahwa setiap spesies diciptakan secara biologis untuk berkembang biak dengan tujuan melestarikan keturunannya sehingga mahluk hidup tersebut dapat terus memainkan peranannya di alam.


Kemampuan ilmiah kita dapat menyebabkan terjadinya mutasi genetik tetapi kita tidak akan pernah bisa menciptakan satu buah sel pun. Ketika suatu spesies dimusnahkan, sel-nya menuju keabadian-mati selamanya dan kemampuan manusia tidak akan pernah bisa untuk menciptakan kembali spesies tersebut. Baru-baru ini beberapa ilmuwan menyatakan adanya harapan untuk menghidupkan kembali spesies-spesies yang telah punah dengan mengambil jaringan yang masih hidup pada bangkai spesies-spesies tersebut.
Seandainya saja para ilmuwan berhasil melakukan terobosan itu, fakta yang sangat jelas terlihat adalah bahwa regenerasi dari spesies yang telah punah masih tergantung pada jaringan yang mengandung sel yang diciptakan oleh Allah SWT. Ayat-ayat berikut menunjukkan betapa pentingnya dasar-dasar dari hukum alam dan juga pentingnya urutan kejadian suatu spesies yang tidak dapat di ganggu gugat.
"Kemudian pada Dia menciptakan nenek moyang semua mahluk hidup yang berpasang-pasangan dan tumbuh di muka bumi dan (mereka) manusia juga, dan mereka tidak (belum) mengetahui. (QS Yasin:36)

"Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah (QS. Az-Zariyat:49)

"(Allah adalah Dia) yang telah membentangkan bumi (tanah) untukmu seperti permadani; dan membuatkan jalan-jalan diatasnya dan mengirimkan air dari awan. Sehingga, Aku menciptakan berbagai macam pasangan tumbuhan masing-masing berbeda satu sama lain. (QS.TaHa:53)

"Dan Aku menjadikan setiap jenis flora tumbuh berpasang-pasangan. (QS Luqman:10)

"Dan Dia-lah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya, dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan, Allah menutupkan malam kepada siang.Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (Kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan (QS Ar-Ra'd:3)

Cerita tentang perahu Nabi Nuh sangat terkenal. Al-Qur'an menyebutkannya dalam surat Hud ayat 36-48; ketika banjir bandang melanda dan menyapu seluruh daerah hal ini membahayakan beberapa jenis satwa dan burung karena mereka bisa punah. Bahkan di masa tersebut Allah sangat peduli untuk menyelamatkan setidaknya sepasang spesies untuk ikut bersama dengan pengikut Nabi Nuh yang beriman dengan cara memerintahkan Nabi untuk

"....naikkanlah ke kapal dua dari setiap spesies - satu jantan dan satu betina...." (QS Hud:40)

Dari pembahasan di atas membuktikan bahwa Al-Qur'an memaparkan dua prinsip dasar. Pertama, bahwa penyelamatan spesies sanagat diutamakan. Kedua, bahwa rencana Tuhan tentang regenerasi bekerja secara berlainan jenis (jantan dan betina) tetapi saling dengan melengkapi dengan kekuatan alam-tidak hanya satwa dan tumbuhan tetapi juga benda mati lainnya. Seperti bagian alam lainnya,contohnya pada atom yang mengandung proton yang bersifat positif dan elektron yang bersifat negatif. sama halnya dengan listrik yang membutuhkan aliran positif dan negatif untuk bisa menghasilkan energi.

sumber; Islam Peduli Terhadap Satwa: Profauna Indonesia

No comments: