Setelah bahasan sebelum nya tentang Sekolah Tangguh Bencana, maka pada artikel ini akan dilanjutkan ke langkah 3 bangun jejaring dan jalur komunikasi darurat.
Jejaring dan jalur komunikasi darurat yang dibangun dengan baik disaat tenang atau belum terjadinya bencana/kedaruratan akan meningkatkan keberhasilan mengurangi kerugian, sedera dan korban jiwa.
jejaring atau mitra kerja kan bersimbiosis mutualisme dengan pihak sekolah dalam hal upaya pengurangan resiko, dan simbiosis ini akan semakin meningkatkan kemampuan manajerial dan keterampilan masing-masing pihak.
- PMI
- Pemadam Kebakaran
- Kepolisian
- Kelurahan dan Kecamatan setempat
- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
- Dinas Pendidikan
- Kantor Kementerian Agama Kota/Kabupaten
- Kantor Badan SAR Nasional (Basarnas)
- Organisasi Non-Pemerintah/NGO yang bergerak di ranah kebencanaan (misalnya MPBI, READY, MDMC, Ambulans 118, dll)
- Warga sekitar sekolah
- Dll.
Selain itu buat pula pohon komunikasi darurat, untuk memudahkan permintaan bantuan dan dukungan di saat diperlukan. Sekolah yang berada di daerah terpencil (dan juga yang memiliki tingkat kerawanan bencana yang tinggi) akan sangat berguna bila memiliki radio komunikasi dan bergabung dengan kelompok radio amatir (misalnya: RAPI, ORARI, atau Senkom Polri).
Contoh Daftar Kontak Instansi dan Lembaga Kedaruratan
Contoh Daftar Kontak Komite Keselamatan
Contoh Daftar Tim Keselamtan
Contoh Pohon Komunikasi Darurat
No comments:
Post a Comment