Bulan September Tahun 2015 Dampak El Nino Kian Memuncak

Berdasarkan hasil pantauan Badan Meteorologi dan Geofisika, dampak El Nino yang terjadi di Indonesia kian menguat hingga mencapai puncak pada bulan September, yang dapat menagkibatkan musim kemarau di tahun 2015 lebih terasa panjang dibandingkan pada tahun 2014 sejurus pada kemunduran awal musim hujan di tahun 2015-2016.

Agustus hingga Desember 2015 merupakan level moderat El Nino dan akan terus menguat, El Nino salah satu gejala alam yang nampak terkait  adanya kenaikan suhu permukaan laut di atas rata-rata pada lautan Samudera Pasifik sekitar ekuator antara lain daerah Amerika latin, Peru dan Negara Chile.

Sementara di Indonesia mengakibatkan dampak kemarau, kekeringan yang panjang di beberapa provinsi dan daerah antara lain Indonesia bagian timur (Papua, Sulawesi, Nusa Tenggara, Kalimantan), sementara di Pulau Suamtera yang akan terdampak antara lain Bengkulu, Suamtera Selatan, Lampung, Riau dan Jambi yang merupakan daerah yang terletak di bagian Lintang Selatan Khatulistiwa. Hal yang perlu di ketahui bahwasanya El Nino tidak lah sama dengan gelombang panas. 

Waktu musim kemarau panjang yang diakibatkan kekeringan adalah dampak dari El Nino, dengan perkiraan waktu 4-5 bulan lama dampak yang terjadi di Indonesia. Sedangkan Gelombang panas berhubungan dengan fenomena cuaca yang diindikasikan dengan kenaikan suhu lokal secara drastis dalam waktu yang relatif singkat berkisar 3-7 hari.

Wilayah Indonesia dengan Iklim Tropisnya tidak dilalui gelombang panas. sedangkan wilayah yang sering mengalami gelombang panas adalah wilayah sub tropis di atas lintang 10 derajat utara dan selatan. Artinya yang perlu dipahami gelombang panas bukan lah El Nino.

Akan tetapi yang mesti dicatat El Nino tidak semuanya berdampak negatif ada hal positif nya juga ditinjau dari sektor kelautan dapat meningkatkan potensi tangkapan ikan ini dikarenakan wilayah Indonesia permukaan lautnya menjadi dingin sehingga populasi ikan menjadi bertambah, dan juga mampu meningkatkan potensi hasil garam yang lebih banyak karena kondisi kering yang lebih panjang dari biasanya.